HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. Bila kekebalan tubuh kita sudah rusak makaa kita akan mudah terserang oleh penyakit yang ada di sekitar kita seperti TBC, diare, sakit kulit, dll.
Penyebab HIV AIDS dan Cara Penularan Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah kata-kata yang pas dalam kondisi ini. Virus HIV mudah menyebar melalui hal-hal di bawah ini:
Cara Penularan HIV
HIV hanya bisa hidup di dalam cairan tubuh seperti :
- Darah
- Cairan pagina
- Cairan sperma
- Air susu ibu
Penularan itu bisa terjadi melalui :
- Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS,berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom)
- Kontak darah/luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
- Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
- Dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya
- Berisiko tinggi pada orang yang memiliki ‘partner’ yang banyak.
- Penggunaan pernak-pernik yang tidak aman, misalnya tindik dengan alat yang tidak steril, atau menggambar tato dengan alat terkontaminasi.
- Ibu ke anak saat dalam kandungan, kelahiran, menyusui
Tidak menular melalui :
- Gigitan nyamuk
- Orang bersalaman
- Berciuman
- Orang berpelukan
- Makan bersama
- Tinggal serumah
Gejala HIV/AIDS
Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita penyakit flu. Selama ini, HIV tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
Sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah.
- Tenggorokan sakit
- Demam
- Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
- Pembengkakan noda limfa
- Penurunan berat badan
- Diare
- Kelelahan
- Nyeri pada persendian
- Nyeri otot
Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Periode ini disebut sebagai masa inkubasi, atau masa laten. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Tahap Ketiga Atau Tahapan Terakhir Infeksi HIV
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan Kondisi ini, akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Berikut ini adalah gejala-gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir :
- Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
- Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
- Merasa kelelahanhampir setiap hari
- Berat badan menurun tanpa diketahui penyebabnya
- Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit
- Sesak nafas
- Diare yang parah dan berkelanjutan
- Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina
- Mudah memar atau bedarah tanpa sebab.